Marak FOMO di Kalangan Muda, Apakah Kamu Salah Satunya?
Marak FOMO di Kalangan Muda, Apakah Kamu Salah Satunya?
Oleh: Sabila Soraya Dewi
“Kok dia bisa, tapi aku engga?”
“Wah, dia udah kerja. Aku kapan ya dapet kerjaan?”
“Ada konser rame nih. Aku harus nonton!”
Pernah kah kamu punya pemikiran-pemikiran seperti di atas? Jika iya, mungkin kamu sedang mengalami FOMO atau Fear of Missing Out. Dilansir dari World Journal of Clinical Cases, istilah FOMO digunakan untuk mendeskripsikan fenomena yang diamati melalui social networking sites atau yang lebih populer dengan sebutan media sosial. FOMO biasanya diawali dengan persepsi atau munculnya perasaan ketinggalan yang kemudian berujung pada tindakan kompulsif yang dilakukan demi mempertahankan koneksi sosial tersebut.
Maraknya Media Sosial Menjadi Pemicu
Walaupun bagi beberapa orang FOMO dianggap sebagai fenomena yang wajar, tetapi ngetrennya dipicu oleh faktor media sosial. Dengan adanya media sosial kita akan selalu terekspos pada detail kehidupan orang lain. Hal ini membuat kita terus merasa cemas mengenai apakah yang sedang kita lakukan sudah cukup atau sudah berada pada tempat yang seharusnya.
FOMO disimpulkan sebagai bentuk kelekatan yang problematik terhadap media sosial. Kelekatan ini dapat menyebabkan kita merasakan gangguan dalam menjalani kehidupan sehari-hari, seperti kurang tidur, berkurangnya kompetensi diri, perasaan yang mudah terombang-ambing, gangguan kesehatan fisik, kecemasan, sampai pada kurangnya kontrol emosional. Orang dengan fear of missing out bisanya melihat pemenuhan koneksi sosial sebagai cara menghindari social rejection atau penolakan sosial.
Cara Mengurangi Rasa FOMO
Nah, setelah kita tahu tentang penyebab dan dampak-dampak FOMO, alangkah baiknya apabila kita tahu pula mengenai cara-cara menguranginya. Langkah pertama menghilangkan rasa FOMO tentu saja adalah dengan mengurangi penggunaan media sosial. Tanamkan pemahaman pada diri bahwa kita tidak harus tahu tentang apa yang saat ini teman kita sedang lakukan.
Selain itu, kamu bisa coba cara lain seperti mengembangkan hobi, mengalihkan perhatian ke ke pekerjaan, dan fokus mengapresiasi diri sendiri. Hal terpenting adalah kita harus dapat menghormati diri sendiri. Dengan demikian, rasa ketinggalan atau rendah diri akan dapat diminimalisasi, dan kita bebas dari rasa FOMO.
Comments
Post a Comment